Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI 2017: Pengamat, Sylviana Bisa Tawar Menawar

Pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mewakili hal-hal yang tidak ditemui pada Gubernur DKI Jakarta Basuki Ahok Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang sama-sama bersaing di Pilkada DKI.
Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) bersama istri Anisa Pohan (kiri) dan calon wakil gubernur Sylviana (kedua kanan) usai menjalani tes bebas narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Minggu (25/9/2016)./Antara
Harimurti Yudhoyono (kedua kiri) bersama istri Anisa Pohan (kiri) dan calon wakil gubernur Sylviana (kedua kanan) usai menjalani tes bebas narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional, Jakarta, Minggu (25/9/2016)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy menilai pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mewakili hal-hal yang tidak ditemui pada Gubernur DKI Jakarta Basuki  "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang sama-sama bersaing di Pilkada DKI.

Berbeda dengan Ahok yang dikenal dengan karakter keras, Agus - Syilfi mencerminkan orang-orang yang bisa bernegosiasi.

"Posisi Sylvi merepresentasikan Islam, perempuan dan birokrat DKI yang gelisah dengan perilaku Ahok," katanya saat dihubungi, Selasa (28/9/2016).

Perempuan yang pernah jadi Wali Kota Jakarta Pusat itu, menurut Noorsy, mampu bersikap netral dan bisa tawar menawar dengan situasi.

“Itu modal besar dan penyumbang terbesar bagi Agus,” katanya.

Sementara itu, Agus yang memiliki latar belakang ketentaraan menggambarkan kualitas kepemimpinan. 

Pria yang memiliki tiga gelar master ini tumbuh besar di bawah didikan Susilo Bambang Yudhoyono - Ani Yudhoyono yang dinilai membuatnya menjadi orang yang bisa mengadopsi serta mengadaptasi situasi.

"Agus - Sylvi adalah gambaran masyarakat yang tidak fanatik agama, tetapi juga beragama," katanya.

Di sisi lain, Ichsanuddin berpendapat Ahok punya kelemahan terkait hal ini.

“Dia tidak mampu membangun sinergi muslim dan nonmuslim, sementara kekuatan Agus - Sylvi bisa mensinergikan keduanya.” 

Sedangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tidak pernah mencerminkan sosok keagamaan yang kental.

Selama ini, Ahok dinilai telah menampilkan sosok yang memusuhi masyarakat bawah. Hal itu menimbulkan simpati dari kalangan tertentu untuk membela masyarakat bawah, meski belum tentu mereka sepenuhnya benar dalam posisi hukum. 

"Ahok sedang mengakumulasi kebencian masyarakat secara struktural terhadap dirinya," katanya.

Kebencian yang tertuju pada individu itu dinilai bisa berdampak pada PDIPP, Golkar, Nasdem dan Hanura yang mengusung Ahok. Empat partai itu disebut sedang mengambil jarak psikologis dengan masyarakat Jakarta yang berbahaya untuk kans di pemilu 2019.

“Dalam bahasa sederhana, empat partai itu sedang membenarkan ‘divided society’, mereka bukan lagi penghimpun aspirasi, tetapi pemecah belah aspirasi,” imbuh dia. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper