Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menkeu: Sinyal Kenaikan Suku Bunga Fed Tekan Rupiah

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menilai terpuruknya nilai tukar mata uang rupiah bukan karena kondisi di Yunani. Meski Yunani telah menerima dana talangan, tetapi nilai tukar rupiah melorot ke level terendahnya.

Menurut Bambang, nilai tukar rupiah tertekan karena ada sinyal kuat kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed) di akhir tahun.

"Ini bukan karena Yunani. Semua mata uang tertekan karena ada sinyal bahwa The Fed akan menaikkan rate-nya sebelum akhir tahun," ujar Bambang usai halal bi halal Kementerian Keuangan di kantornya, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Dia menjelaskan bahwa akibat sinyal kenaikan suku bunga The Fed maka para investor kini berlomba-lomba untuk menanamkan modalnya ke dalam mata uang dolar AS. Hal inilah yang membuat dolar AS menguat terhadap hampir seluruh mata uang.

"Rupiah melemah terhadap dolar AS karena memang dolar AS dijadikan save heaven oleh para investor," jelasnya.

Meski begitu, Bambang menyatakan nilai tukar rupiah mengalami penguatan terhadap mata uang euro dan dolar Australia. "Tapi, kalau kita lihat rupiah terhadap euro dan dolar australia itu justru posisinya menguat," tukas dia. 

Mengawali pekan ini, nilai rupiah terhadap dolar AS kembali melemah. Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) di Bank Indonesia (BI), rupiah berada di Rp 13.453 per dolar AS, Senin (27/7/2015). Rupiah melemah tipis 0,05 persen dibanding posisi akhir pekan lalu, Jumat (24/7/2015) yang berada di level 13.448.

Bambang mengingatkan pemerintah harus selalu waspada dengan pelemahan mata uang rupiah karena hal tersebut salah satu daya ekonomi nasional. Dia berharap Bank Indonesia menjaga nilai tukar rupiah ke level aman. "Yang penting rupiah jangan terlalu undervalue dan overvalue," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: