Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kiara Harapkan Peran Nelayan Tradisional Lebih Dioptimalkan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Nelayan tradisional di berbagai daerah perlu lebih dioptimalkan, guna meningkatkan hasil tangkapan ikan di kawasan perairan Indonesia dengan cara melakukan pembenahan sektor kelautan dan perikanan yang menyeluruh dari hulu ke hilir.

"Optimalisasi ini bisa dilakukan oleh nelayan jika dari hulu ke hilir didukung oleh kebijakan, anggaran dan program yang memihak kepentingan nelayan," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Menurut Abdul Halim, pembenahan di hulu, misalnya, perlindungan terhadap wilayah tangkap nelayan dari proyek pembangunan eksploitatif. Ia mengingatkan bahwa sejumlah proyek eksploitatif seperti reklamasi pantai, pertambangan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil kerap merugikan nelayan.

Selain itu, ujar dia, perlu adanya dukungan permodalan seperti yang diterima oleh nelayan kecil Malaysia sebesar 300 ringgit Malaysia per bulan yang ditransfer melalui kartu nelayan berbentuk ATM.

"Langkah ini bisa ditempuh jika didahului dengan pendataan dan pendaftaran nelayan kecil secara nasional," ucapnya.

Sekjen Kiara mengemukakan, di hilir, pemerintah bisa mendorong hadirnya tempat penyimpanan berpendingin dan sentra-sentra pengolahan ikan yang terhubung dengan pusat pariwisata dan pemasaran, baik di tingkat lokal, nasional maupun regional-internasional.

Sebelumnya, Kiara mengingatkan pentingnya perlindungan jiwa dan kesehatan nelayan dan anggota keluarganya merupakan yang paling penting guna meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan tradisional di berbagai daerah.

"Dari lima bentuk perlindungan yang diusulkan oleh nelayan di wilayah perbatasan, jika diurut maka yang harus menjadi prioritas adalah pertama, perlindungan jiwa dan kesehatan," tutur Abdul Halim di Jakarta, Kamis (2/7/2015).

Menurut dia, prioritas yang penting setelah perlindungan jiwa dan kesehatan adalah distribusi informasi cuaca dan wilayah potensi ikan, patroli keamanan laut yang rutin, penegakan hukum atas alat tangkap trawl, dan bantuan hukum. Selain itu, ujar dia, perlu pula bagi nelayan untuk diberdayakan seperti pelatihan paralegal, pelatihan pemakaian teknologi seperti GPS dan radio, hingga pelatihan keterampilan mengantisipasi cuaca ekstrim dan bencana.

Ia juga mengemukakan pentingnya pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil laut serta pelatihan pengenalan tapal batas Republik Indonesia dengan sejumlah negara tetangga. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: