Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fraksi PKS Jakarta Kritisi Raperda RAPBD 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menyampaikan 26 poin permasalahan yang masih membutuhkan penjelasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada rapat paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Provinsi DKI Jakarta tentang Rencana APBD (RAPBD) Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015 di Gedung DPRD, Jakarta, Rabu (14/1/2015).

Pandangan Umum (PU) Fraksi PKS yang dibacakan anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Ahmad Yani ini merupakan tanggapan dari pemaparan Raperda tentang RAPBD 2015 yang telah disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Senin (12/1/2015) lalu.

Dalam pandangan umumnya, Fraksi PKS DKI Jakarta langsung mengatakan beberapa kebijakan yang menyentuh warga Jakarta di antaranya terkait dengan penjualan minuman keras (miras) di minimarket yang beroperasi 24 jam yang terus marak. "Fraksi PKS sendiri tidak setuju dengan minimarket yang menjual miras," tegasnya.

Sejurus dengan hal tersebut, Fraksi PKS juga meminta penjelasan pertumbuhan minimarket yang sangat menjamur di wilayah DKI Jakarta juga telah mengancam usaha perekonomian masyarakat kecil.

Selanjutnya, Fraksi PKS juga memandang kebijakan pelarangan penggunaan sepeda motor di beberapa ruas jalan protokol merupakan bentuk perlakuan diskriminatif pemerintah terhadap warga pengguna jalan. Selain itu, kegiatan normalisasi daerah aliran sungai yang ditujukan untuk menangani masalah banjir belum diikuti dengan penyediaan lokasi permukiman yang layak dan memadai bagi warga yang tergusur.

Fraksi PKS juga menyoroti biaya operasional pendidikan (BOP) selama ini hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri seharusnya BOP juga harus diberlakukan untuk sekolah swasta. Kemudian Fraksi PKS juga mengkritisi kebijakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang tidak dimiliki secara merata oleh warga yang membutuhkan.

"Karena hingga saat ini banyak pelajar yang kurang mampu di DKI Jakarta belum mendapatkan KJP," terang Yani yang berasal dari daerah pemilihan Jakarta Selatan VIII ini.

Di bidang kesehatan Fraksi PKS mempertanyakan penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di DKI Jakarta masih menyisakan banyak masalah. Fraksi PKS juga menanyakan tentang keberadaan guru nonformal yang harus mendapat apresiasi dari Pemprov DKI Jakarta.

"Fraksi PKS memandang bahwa guru nonformal jumlahnya sangat banyak di Jakarta dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: