Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Akui Masyarakat Pelosok Desa Belum Tersentuh Edukasi Keuangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui program edukasi dan perlindungan konsumen (EPK) belum menyentuh segmen masyarakat yang berada di pelosok atau pedalaman desa.

Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sri Rahayu Widodo mengatakan kendala yang dihadapi petugas dalam sosialisasi EPK, yakni banyak masyarakat pelosok, seperti nelayan belum mengerti pentingnya menyimpan uang di lembaga jasa keuangan (LJK).

"Masyarakat pelosok belum tersentuh, tapi kita coba masuk ke sana. Yang belum tersentuh di kantong-kantong TKI, seperti Jati, Nusa Tenggara Timur, Mataram, dan lainnya," papar Sri dalam acara sosialisasi dan workshop Pelatihan Wartawan tentang Tugas dan Fungsi OJK di Yogyakarta, seperti dikutipĀ bisnis.com, Senin (29/9/2014).

Agar dapat tersentuh edukasi dan sosialisasi OJK, dirinya mengimbau kepada petugas OJK Pusat untuk berkoordinasi dengan petugas di masing-masing kantor regional untuk memberikan edukasi tentang literasi keuangan kepada masyarakat luas.

Untuk target sosialisasi dan edukasi tahun ini, kata Sri, yakni menyasar ibu rumah tangga dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, kedua kelompok tersebut sangat penting mengingat ibu rumah tangga adalah menteri keuangan dalam keluarga.

Sementara UMKM berperan besar dalam perekonomian nasional. Selain itu, rendahnya tingkat literasi keuangan pada dua kelompok tersebut menyebabkan mereka sering menjadi korban investasi bodong.

"Kelompok ibu rumah tangga dan UMKM sangat rawan menjadi korban invetasi bodong. Makanya tahun ini kita fokus pada mereka," pungkasnya.

Sekedar informasi saja, data OJK per September tercatat sebanyak 1.712 pengaduan. Sebagian besar pengaduan yang masuk berasal dari sektor perbankan. Salah satu yang dikeluhkan adalah sejumlah masalah dari alat pembayaran menggunakan kartu kredit.

"Pengaduan lain, yaitu masalah agunan dan pengajuan klaim pada asuransi. Dari banyaknya pengaduan, 67% di antaranya sudah diselesaikan," tutup Sri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: