Hippi Usulkan 20 Calon Menteri Pos Ekonomi pada Jokowi-JK

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kumpulan pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) memiliki nama-nama calon menteri pos bidang ekonomi yang akan disodorkan kepada presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Wdodo.

Ketua DPP Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menegaskan agar pos kementerian bidang ekonomi diduduki oleh orang-orang profesional yang sudah dikenal oleh dunia usaha dan pelaku ekonomi.

"Jadi, pasar akan merespons dengan positif apabila figur-figur yang akan duduk di kabinet, khususnya pos ekonomi, adalah orang-orang profesional dan diakui oleh pasar akan mampu menjalankan tugasnya," kata Sarman dalam diskusi Mengintip Kabinet Ekonomi Jokowi JK di Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Ia berharap presiden terpilih Joko Widodo dapat dengan bijak mempertimbangkan soal orang profesional yang duduk di pos kementerian, khususnya bidang ekonomi.

"Kami sudah menyeleksi 20 tokoh-tokoh yang dianggap bisa menduduki jabatan itu," jelasnya.

Berikut nama-nama yang muncul dari kalangan pengusaha antara lain

1. Chairul Tanjung (Menteri Perekonomian);
2. Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan);
3. Chatib Basri (Menteri Keuangan);
4. Suryo Bambang Sulisto (Ketua Umum Kadin Indonesia);
5. Erwin Aksa (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia);
6. Suryani Sidik Motik (Ketua Umum DPP Hippi);
7. Sandiaga S Uno (CEO PT Saratoga Group);
8. Mahendra Siregar (Kepala BKPM);
9. Gita Wirjawan (Mantan Menteri Perdagangan);
10. Bayu Krisnamurthi (Wakil Menteri Perdagangan);
11. James Riyadi (CEO PT LIPPO Group);
12. Rachmat Gobel (CEO PT Panasonic Group);
13. Cris Canter (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia);
14. Aviliani (Pengamat Ekonomi);
15. Haryadi Sukamdani (CEO PT Sahid Jaya Group);
16. Bustanul Arifin (Pengamat Ekonomi Pertanian);
17. Irianto Simbolon (Dirjen PHI dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenakertrans);
18. Abdul Wahab Bangkona (Sekjen Kementerian Tenaga Kerja );
19. Ilham Akbar Habibie (Ketua Tim Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional);
20. Faisal Basri (Pengamat Ekonomi).