Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Loew: Gelar Juara Dunia Hasil Kerja Keras Jerman Sepuluh Tahun

Warta Ekonomi -

WE Online, Rio de Janeiro - Pelatih Jerman Joachim Loew mengatakan kemenangan Jerman di Piala Dunia 2014 bukan semata-mata hasil persiapan selama 50 hari, namun merupakan puncak dari proyek perencanaan cermat jangka panjang selama sepuluh tahun.

"Saya rasa kami telah 50 hari bersama, namun ini adalah proyek yang kami mulai sepuluh tahun lalu," katanya di Rio de Janeiro, Senin (14/7/2014) pagi.

Loew mengatakan Jerman mengawali perjalanan ini dengan Juergen Klinsmann (setelah 2004) dan kemudian dirinya melanjutkan usaha pelatih sebelumnya. Ia menambahkan kekuatan terbesar Jerman adalah mereka berkembang lebih baik setiap tahunnya. Bahkan, ketika tim ini gagal mencapai langkah terakhir di sejumlah turnamen. Jerman paling tidak lolos ke semifinal dalam dua Piala Dunia terakhir dan Piala Eropa setelah gagal lolos dari fase grup pada Euro 2000 dan 2004.

"Kami tahu kami akan sampai di akhir langkah itu dan kami percaya hal itu dan hari ini akhirnya terjadi," jelasnya.

Kemunduran telah menyebabkan negara Jerman menciptakan rencana untuk berinvestasi kepada pelatihan pemain muda yang banyak dari mereka masuk ke dalam skuad Loew, termasuk pemain berusia 22 tahun Mario Goetze yang mencetak gol kemenangan bagi Jerman di babak tambahan ketika melawan Argentina.

"Kami kecewa di masa lalu, namun hari ini hanya ada satu pemenang yang pantas. Tim ini. Ini adalah momen yang spesial karena ini bukan hanya hasil kerja keras beberapa hari terakhir, namun selama 10 tahun," kata dia.

Loew mengatakan bahwa ketika itu para pemain Jerman harus belajar tidak hanya menggantungkan kepada apa yang dia sebut keungggulan tradisi Jerman, yaitu bermain keras dan berjuang hingga akhir. Para pemain muda harus belajar lebih tentang keahlian atau keterampilan agar bisa bersaing dengan klub-klub asing dan timnas lain.

"Pada 2000 dan 2004, sepak bola Jerman berada di titik nadir. Namun, kami mengambil tindakan untuk berinvestasi ke pelatihan, untuk menjadi lebih baik secara teknis. Ciri utama Jerman tidak lagi cukup dan kami harus meningkatkan kemampuan kami," tegasnya.

Tanda-tanda pertama tampak ketika Piala Dunia 2010 di mana Loew menerjunkan tim termuda Jerman dalam 76 tahun dan gaya menyerang cantik mereka menarik banyak perhatian penggemar.

"Klub-klub juga berperan dalam hal ini karena mereka memiliki banyak pemain muda di skuad utama mereka. Mereka melakukan pekerjaan yang bagus dan saya harus berterima kasih kepada mereka," kata Loew. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: