Polisi Sebut Provokator Rusuh di Demo 4 November Beratribut HMI

Polisi tengah mendalami bukti video tanpa edit terkait provokator menggunakan atribut HMI.

Senin, 07 November 2016 | 18:21 WIB
Polisi Sebut Provokator Rusuh di Demo 4 November  Beratribut HMI
Mobil aparat kepolisian dibakar dalam kerusuhan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11/2016). [Suara.com/Oke Atmaja]

Suara.com - Polda Metro Jaya masih menelurusi provokator aksi demonstrasi berujung rusuh di Istana Merdeka, Jumat (4/11/2016) lalu. Namun dugaan sementara, polisi mencurigai jika Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai provokator bentrokan dengan aparat keamanan. Hal itu berdasarkan rekaman video dan foto-foto yang diperoleh polisi bahwa provokator yang melakukan tindakan anarkistis menggunakan atribut HMI.

"Yang bersangkutan pakai bajunya. Dari video sudah kelihatan. Tidak diedit. Saya akan sampaikan sesuai fakta hukum dan tidak menuduh. Video dan foto barang bukti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Senin (7/11/2016).

Menurutnya untuk mendalami dugaan tersebut, polisi masih mendalami orang-orang yang melakukan upaya provokasi dalam aksi bernuansa agama tersebut.

Kata dia, untuk bisa membuktikam dugaan tersebut, polisi akan memeriksa Ketua Umum HMI Mulyadi P. Tamsir dan Ketua HMI Jakarta Selatan, Hary Safarimau untuk dimintai keterangan pihak yang menggunakan atribut HMI menyerang aparat keamanan dalam aksi di depan Istana Merdeka yang berujung rusuh.

"Nanti kita buktikan fakta hukum tersebut, kita cek berasal dari ke organisasiannya. Ini akan dicek apakah benar ini anggotamu," kata Awi.

Dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang berujung rusuh, polisi sempat mengamankan 10 orang. Namun, kesepuluh orang yang diduga menjadi provokator bentrokan dengan aparat keamanan itu kembali dilepaskan karena tidak cukup bukti untuk melakukan penahanan. Selain itu, polisi juga telah menyita barang bukti yang ditemukan di lokasi demo ricuh. Diantaranya seperti anak panah dari paku, kelereng, ratusan batu dan puluhan bambu. Satu selongsong gas air mata juga ditemukan pasca para pendemo bentrok dengan aparat keamanan. 

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI